Tulungagung merupakan kota ketiga yang sebenarnya jarang diperhitungkan ketika membicarakan musik, nyatanya kota ini banyak melahirkan musisi yang patut diperhitungkan, salah satunya Revival dari lini metalcore. Akhir tahun kemarin tepat sebelum natal, mereka baru saja melakukan release party album Cobalt mereka dalam acara yang bertajuk Cobalt Showcase yang diinisiasi oleh SouthBurn, so-called-collective yang mereka klaim menaungi semua genre untuk bisa bermain di Tulungagung. Berikut bincang-bincang Terpapar! dengan Andro, Febri, dan Tito sebagai Project Manager dan Founder dari Southburn.
(By: @toniiahmadd)
Apa yang melandasi adanya pesta perilisan album Cobalt -Revival ini?
“Sebenarnya tidak ada yang istimewa, tapi semenjak terbangun 2015, band ini (Revival) tidak pernah melakukan launching, itung-itung selametan.” Ujar Andro, salah satu gitaris Revival.
Begitu juga dengan Febri, salah satu gitaris Revival juga, “Ya kita pengen bikin rame aja dengan mengundang teman-teman yang segenre (metal dan sub-genre-nya).”
“Acara ini juga adalah permulaan dari SouthBurn untuk bisa menaungi musik alternatif di Tulungagung.” imbuh Tito, tukang gebuk drum Numeron yang turut mengisi acara.
Tidak main-main line up yang diusung pun dari berbagai kota, dari Tulungagung ada Numeron dan Defeat, dari Blitar ada UFBF dan Lost Our Fear, dari Surabaya ada Ocean dan GODS, terakhir dari Malang ada Karat namun karena satu dan lain hal Karat dan GODS berhalangan hadir. Dengan set panggung yang bisa dibilang wah, acara Cobalt Showcase kemarin menghadirkan paket acara yang cukup lengkap layaknya event musik yang di-handle oleh organizer dari kota-kota besar.
“Bisa diibilang ini festival skala kecil, bukan cuma gigs.” kata Andro.
“Harapannya nanti memang ke arah festival. Tapi melihat acara kemarin selama aku gawe acara yo baru iki acara dengan SDM seadaanya tapi iso apik.” tambah Tito.
(Photo by: @dhimasify)
Mengingat Southburn ingin mengusung musik alternatif, yang jadi pertanyaan adalah standar apa yang dimiliki Southburn untuk para musisi atau band apapun itu bisa manggung di acaranya?
“Sebenernya tidak ada standar khusus sih, kalo aku yang penting band itu produktif. Misal satu tahun cuma rilis 1 lagu ya gak bisa dibilang produktif.” kata Febri.
“Kita ingin menghidupi skena musik, apapun itu, kan emang itu brand image yang sedang dibangun Southburn.” tambah Andro.
Dengan adanya Southburn dan teman-teman kolektif/organizer musik lain, Tulungagung membuktikan bahwa ia sanggup menjadi kota jujukan untuk para musisi dari kota lain. Entah dari SDM-nya maupun kesiapan venue (panggung, sound, lighting, dan printilan-nya) sampai ke penikmat musiknya. Bahkan secara ekosistem di sini bisa dibilang sangatlah sehat, hampir tiap bulan ada 2 acara yang bisa dinikmati yang membuat setidaknya para musisi lokal sini ter-trigger untuk lebih produktif lagi.
Sekali lagi, selamat atas rilisnya album baru Revival - Cobalt, tetaplah lucu di tengah ke-sangar-an musik kalian!
Berikut beberapa rekomendasi musik lokal sekitar dari Andro, Febri, dan Tito yang patut kalian dengarkan: