Loading...

Kamar Gelap Fest & Mimpi Kecil Kipulheran

... Dan ini bukan reviu acara.
By: Terpapar! Musik
Titik awal Kamar Gelap Fest (mungkin) bisa ditilik pada 2017. Lupik (owner Kamar Gelap, inisiator festival in) membuat sebuah program bernama Kelas Keliling bersama zine lawasnya, Peka_ zine. Lingkupnya masih di kampus kami, UM; dan saya rasa itu revolusioner. Baru kali itu ada workshop soal produksi & tata manajemen musik daripada teknik & skill yang banyak dikejar para musisi.
 
Saya juga ada di pusaran itu. Menyaksikan dan diam-diam menulis sedikit demi sedikit tentang lika-likunya. Tentu saya tak seakrab itu dengan Lupik, namun saya tahu: Dia selalu meletup-letup jika sudah punya keinginan. Antusiasme yang seringkali sukses membikin sekitar simpatik & tergerak mengikuti visi-misi dirinya.
 
 
(Poster Kelas Keliling Peka_ zine)
 
Bulan berganti, tahun berlalu. Eks mahasiswa Psikologi ini melanglangbuana, keluar dari pagar kampus yang dulu ia cinta. Mungkn saja ia kehilangan harapan dengan dunia (musik) mahasiswa-yang-gitu-gitu-aja. Atau itu hanya konsekuensi logis dari melebarnya sudut pandang.
 
Apapun itu, saya rasa Kelas Keliling adalah legacy dirinya kepada kampus tersebut. (Yang jelas tak akan dianggap karena dia bukanlah Bayu SKAK).
 
Empat tahun berselang, akhiurnya ia membangkitkan kembali Kelas Keliling. Masih sama, ia ingin (muluk-muluknya) mengedukasi sekitar  perihal dunia produksi musik & tetek bengeknya. Naun kali ini levelnya lebih besar: Kota Malang & sekitarnya., plus didukung penuh oleh orang-orang sekelilingnya, baik yang satu maupun yang lintas profesi.
 
Dan kali ini tak hanya memberi kuliah 4 SKS, mereka juga mengadakan “pembuktiannya.” Jadi selain ada Kelas Keliling yang membahas sound-soudn’an, lighting, hingga visual, mereka juga membuat festivalnya. Produk yang sekalkugus mengobati kerinduan arek-arek akan gigs setelah pageblug bangsat ini mendera seantero dunia.
 
Saya tak mau berpanjang lebar membahas acaranya (perkara ini, sila baca tulisan Galih “Oddwain” di restorationclub).
 
Tapi jika penasaran, saya hanya ingin bilang: Acaranya bagus. Untuk ukuran acara kecil dan (katanya) pas-pas’an, Kamar Gelap Fest ini matang sekali. Dari segi produksi jangan ditanya, wong acara ini diadakan sama gerombolan soundman (muda) se-Malang kok.
 
(Penampilan surprise dari Ismam Saurus, solois asal Lamongan)
 
Dan ada satu hal yang saya salut: Time Management acara ini. Kamar Gelap Fest adalah satu dari sedikit acara yang benar-benar on time; baik start-nya maupun finish-nya. Dua panggung digunakan secara efektif, serta terpantau rapi dalam hal koordinasi. (Saya sempat mendapatkan info off-the-record perkara bagaimana mereka meng-handle potensi molornya acara-- tapi mari kita simpan sebagai gogon saja).
 
Dalam hal ini, saya harus angkat topi setinggi-tingginya kepada semua panitia yang bertugas. Kudos!
 
Line up-nya juga menarik. Menyenangkan melihat musisi-musisi muda seperti The Rentenir, Kakimeja, Fahem, Nan, hingga Girl And Her Badmood berbagi stage dengan mereka yang lebih dulu bermusik cem Iksan Skuter, Beeswax, Monohero, Steffani BPM, hingga ISIL. Bahkan ada penampilan dari band setengah mitos, My Beautiful Life (MBL) yang menyajikan nuansa nostalgia tersendiri. (Btw, MBL memang band pujaan Lupik sedari dulu). Semoga di tahun depan, mereka mendatangkan The Morning After.
 
(Ada amin, saudara?)
 
Lupik-- yang sekarang lebih sering dipanggil Kipul-- sendiri bilang kepada saya, “Kamar Gelap Fest ini bukan acara sekali jadi terus buyar. Ini masih ada lanjutan-lanjutannya.” Lalu dia membeberkan visi-misinya: Tentang konten daring, PO merchandise, hingga rencana edisi kedua tahun depan.
“InsyaAllah, ini project jangka panjang, Pel,” katanya dengan rada menggebu—sesuai ciri khas bicaranya.
 
Kelakar itu tentu hanya bisa dijawab sang waktu. Namun setidak-tidaknya, satu mimpi telah terwujud. Dan jika “konsistensi” ibarat bangunan, maka Lupik dan kawan-kawan sudah meletakkan batu pertamanya.
 
“Fly high, lurd.”
 
-KMPL-
(Eks Editor-in-Chief Peka_ zine)

 

Tentang Penulis
Mz-mz editor yang hobi menyunting naskah nak-anak children lebih cepat dari progres uripnya.
View all posts