Loading...

Tentang "Kediriku" dan Kisah Seputarnya with Angga "Penyu"

Interview KMPL bersama Angga "Penyu", keyboardist-songwriter unit ska asal Kediri, Semut Semut Merayap
@Hayalvinn
"Kediriku", mau tidak mau, adalah stepping stone dari Semut Semut Merayap (SSM). Kehausan kota akan sebuah anthem, berjodoh sempurna dengan nada-nada catchy Jamaican sound mereka. Ia terdengar dari pojok tongkrongan, lantun sinden jaranan, hingga sorai penonton stadion yang berjumlah ribuan.
 
Dan di balik itu, Angga "Penyu", si penulis lagu tersebut tetap santai. "Aku gak merasa ("Kediriku") seviral itu kok," katanya merendah.
 
Simak wawancara Terpapar! dengan keyboardist SSM yang juga punya beberapa side project ini.
 
1. Awalan yang klise, jadi apa sih arti kota Kediri bagi seorang Penyu?
 
"Kota bersejarah sih mas."
 
Jadi, rumahku sebenarnya 'kan kabupaten (Kediri). Dan aku sejak SD sampai SMP di situ terus, kayak terkurung karena gak punya temen. Makanya pas beranjak SMA, aku keluar ke kota dan pengen cari temen sebanyak-banyaknya.
 
Awalnya les di salah satu Lembaga Bimbingan Belajar, lama-lama ketemu temen-temen yang sepemikiran, ngopi, nongkrong bareng, dan lanjut sampai sekarang.
 
Jadi kalau ditanya apa arti kota Kediri, ya kota itu adalah saksi sejarahku. Dari introvert, minder, dan gampang di-bully jadi orang yang pede dan bermental kuat karena banyak teman.
 
Gitu sih, kurang lebihnya.
 
2. Nah, dari penjelasan itu, apa sih yang pengen kamu tangkap saat mengarang lagu “Kediriku”? Atau trigger awalnya gitu.
 
Kerinduan akan tongkrongan sih. Terutama yang dulu pernah hits.
 
Yang jelas, aku kangen banget nongkrong dengan anak-anak. Itu bener-bener kurasain pas kuliah semester 2 di Malang.
 
Biasalah, maba gampang kangen sama kampung halaman to mas?
 
 
3. Secara musikal, lagu ini emang potensial banget untuk jadi chant: notasinya yg catchy, liriknya mudah diingat, dan sebagainya.
Apakah memang ini disengaja oleh Penyu sendiri dari awal prosesnya?
 
Nggak (disengaja) juga sih. Notasinya sendiri baru kerasa waktu di jalan, dan itu model-model punk rock kalau mau diteliti lagi. Soalnya main di 2 dan 4 ketuk. Biar kerasanya lagu anak rantau yang lagi halu akan kenangan masa muda di kampung halaman.
 
Aku sendiri ga pernah menganggap itu chant sih-- ngomongin reff-nya ya. Ya kebetulan aja kata-katanya gampang dimengerti, jadi pesannya bisa dicerna pendengar dengan mudah.
 
4. Respons anak-anak SSM waktu kamu present lagu ini ke mereka?
 
Jadi lagu itu fix jadi sekitar 2016-an, terus kukirim ke Bimbim (vokalis SSM, red). Sebenarnya semua anak di SSM tuh kalo sama lagu selalu open. Semua ditampung. Dan fun fact, catatan lagu ini sempat hilang di tahun 2017 pas mau ke-record. Kok ya untung aku masih inget.
 
Kalau masalah kenapa semua personel langsung klik, di samping mereka open, pesan yang ada di lagu “Kediriku” itu pernah dialami hampir semua personel. Jadi ada sisi personal yang dirasain bersama-sama juga, terutama mereka yang pernah merantau ke luar kota.
 
5. Momen yang bikin "klik" & bikin pede buat dirilis?
 
Itu momennya menjelang ulang tahun kota Kediri. Jadi satu waktu, ada krunya SSM yang bikin story senja di dermaga pakai iringan lagu “Kediriku”. Terus sama anak-anak sekalian dibikin isu buat ngerilis itu. Tujuannya buat kado kota tercinta. Dan alhamdulilah diterima dan di-support oleh masyarakatnya juga.
 
6. Responsmu dengan viralnya lagu “Kediriku”; dijadikan anthem, dikover sana-sini, dsb.?
 
Gimana-gimana tetep puji Tuhan sih mas. Tetep bersyukur. Tapi semua di SSM setuju kalo ini masih langkah awal. Makanya anak-anak tetep berdikari. Toh udah sewajarnya manusia selalu kurang puas akan semua hal yang diberikan olehNya. Meskipun ya bersyukur semua tetep’an. Pokok gak serakah.
 
Sebenarnya aku sendiri menganggap lagu ini belum meledak sih mas. Karena sejujurnya, pengenku tuh mengenalkan kotaku ke kota lain. Ibarat Shaggy Dog mengenalkan Sayyidan ke luar kota Jogja.
 
Nah, kalo masalah cover, yang penting tuh dikasih credit aja mas. Meskipun bukan kredit namaku, setidaknya ada nama SSM di sana. Meski pada akhirnya lagu itu akan kuamankan (hak ciptanya), tapi lagu itu tetap buat masyarakat Kediri dan sekitarnya-- ‘tuk dinikmati bersama.
 
Tapi yang jelas seneng banget sih mas. Apalagi dapat apresiasi sebesar itu. Orang-orang kreatif di Kediripun beberapa juga lebih berani bikin karya, karena sebelumnya aku tahu, banyak yang ragu dengan apresiasi di kota ini.
 
Mengutip kata mas Khutut (eks-manajer SSM), “Kediri jarang onok record label sing proper. Yokopo carane kene survive dengan record label dewe,” itu kuaplikasikan dalam konteks ini. Jika kita ga mulai (apresiasi) dulu, gimana mau ke orang lain?
 
Begitu.
 
7. Proyek Penyu selain SSM?
 
Ada DUGO sih kalo sekarang.
 
Tapi sebenernya aku pengen bikin proyek solo, dan semua idealisme musikku aku terapkan di situ.
 
8. Terakhir, 10 lagu rekomendasi dari Penyu dong!
Ramones - I Wanna Be Sedated
Blur - There’s No Other Way
The Beatles - Ob-La-Di, Ob-La-Da
Black Sabbath - Paranoid
Rhoma Irama - Bahtera Cinta
Campursari Gunung kidul - Gugur Gunung
Orkes Sinten Remen - Parody Iklan
Glass Animals - Gooey
Alton Ellis - I’m Still in Love with You
Bob Marley & the Wailers - Nice Time
 
MV "Kediriku":
 
 

Tentang Penulis
Mz-mz editor yang hobi menyunting naskah nak-anak children lebih cepat dari progres uripnya.
View all posts