Loading...

Ode Untuk Luna Li: Sebuah Apresiasi Personal Terhadap ‘Duality’ Luna Li

Sebuah bentuk curahan terhadap 'Duality' Luna Li
Pitchfork

Tulisan ini, entah, dapat disebut sebagai review, respon, ataupun apresiasi bagi Luna Li. Apapun bentuk presespsi pembaca terhadap tulisan ini, saya menganggap bahwa tulisan ini merupakan curahan perasaan saya terhadap album Duality milik Luna Li. Saya akan mencoba mencurahkan mulai dari artwork album, lagu-lagu yang ada di dalamnya, juga lirik-lirik yang berhasil membuat saya terpukau terhadap solois asal Kanada ini.

Sebelum saya mulai mengulas soal album Duality, saya ingin memperkenalkan terlebih dahulu siapa sebenarnya Luna Li itu? Dalam bio spotify milik Luna li dituliskan bahwa Luna Li bukanlah sekadar sebuah proyek musik. Luna Li adalah sebuah dunia sendiri yang diciptakan  oleh Hannah Bussiere Kim yang merupakan seorang multi-instrumentalist, songwriter, komposer, dan produser Korea-Kanada. Dan untuk genre sendiri, dalam halaman spotify Luna Li dituliskan bahwa Luna Li merupakan sebuah blend antara indie rock dengan psychedelic, dimana experimental neoclassical berubah menjadi pristine pop.

Kembali pada ulasan mengenai album duality, secara artwork saya tidak memberi ulasan baik ataupun buruk mengenai artwork yang ada. Album yang menunjukkan self-potrait Hannah itu sendiri seakan ingin mengisyaratkan soal ‘duality’ itu sendiri. Dimana yang ingin disampaikan adalah soal dualitas antara Hannah dengan Luna Li yang merupakan dunia yang diciptakan oleh Hannah. Apalagi bisa dibilang ‘duality’ merupakan album debut Luna Li karena sebelumnya proyek yang dihasilkan berupa single dan EP. Saya melihat bahwa album ini memiliki sisi personal di dalamnya, namun saya tidak ingin terlalu mengulas soal komposisi visual yang ada di dalam artwork-nya karena saya mengakui bahwa saya tidak terlalu expert di bidang visual.

Materi yang dibawa oleh Luna Li dalam album ini merupakan lagu-lagu yang easy-listening. Suara easy listening itu bisa jadi merupakan upaya Luna Li untuk meraih pasar yang lumayan luas. Sebelum album ini, banyak orang, bisa dikatakan, telah mengenal Luna Li melalui lagu instrumental yang banyak di share oleh para pengguna sosial media, yakni 2516. Lagu ini merupakan lagu instrumental dengan suara gitar yang catchy. Namun berbeda dengan kebanyakan orang yang mengenal Luna Li melalui lagu 2516, Saya mengenal dan “jatuh cinta” dengan Luna Li melalui album ‘duality’.

Kecintaan saya terhadap lagu-lagu Luna Li dimulai ketika saya tidak sengaja mendengarkan Afterglow yang dimainkan di sebuah kedai kecil di Yogyakarta. Saya mencaritahu lagu tersebut melalui musixmatch dan menemukannya. Saya mulai mendengarkannya berulang kali dan merasa bahwa lagu yang easy-listening ini juga memiliki komposisi yang kompleks. Selain nuansa chamber-pop dengan sentuhan orchestral, hal lain yang berhasil membuat saya jatuh cinta ialah penulisan lirik yang terkesan puitis. Salah satu penggalan lirik yang berhasil membuat saya terpikat ialah penutup bait lagu Afterglow:

            “Oh, how I love you, but I need to explore

            How to be alone, alone”

Saya merasa bahwa Afterglow merupakan pintu masuk saya memasuki dunia yang telah dibangun oleh Hannah Buissere Kim, Luna Li. Dan saya mungkin tidak menambahkan review soal lagu-lagu yang ada di dalamnya, namun saya akan memberikan rekomendasi lagu-lagu yang ada di dalam album keluaran 4 Maret 2022 ini:

  1. Afterglow
  2. Space
  3. Cherry Pit
  4. Silver Into Rain
  5. Misery Moon

Tentang Penulis
penulis lepas tangan
View all posts